DIBALIK MITOS JAWA “GADIS JANGAN DUDUK DI DEPAN PINTU, NANTI SUSAH DAPET JODOH”

        Halo Semuanyaa. Ada suatu ucapan “Nak gadis, neng geliss, jangan duduk di depan pintu yaa, nanti susah dapet jodoh lho.” Hmm. Pernah dengar atau sering dengar nih? Pasti kebanyakan dari kalian yang dengar ini merasa aneh, dan bertanya-tanya, “Kok bisa sih?” “Emang iya ya?” Dan kebanyakan dari pertanyaan kalian biasanya mendapat jawaban seperti ini. “Pokoknya pamali, gausah banyak tanya!” Hmm aku juga selalu dapat jawaban gitu sih. Hehe.

            Nah, “pamali” sendiri itu apa sih? Menurut wikipedia, pamali disebut juga tabu, pantangan, atau larangan. Pamali merupakan suatu pelarangan sosial yang kuat kuat terhadap kata, benda, tindakan, atau orang yang dianggap tidak diinginkan oleh suatu kelompok, budaya, atau masyarakat. Biasanya sih lebih dikenal dengan kata “Tabu”. Namun, di Sunda lebih dikenal dengan sebutan “Pamali”.

            Sekarang bahas ke mitosnya. Oh iya, mitos itu ternyata termasuk budaya loh. Kok bisa? Iya, karena mitos itu biasanya berasal dari kisah turun temurun yang dianggap benar keberadaannya dan biasa disampaikan dari mulut ke mulut. Nah, sedangkan pengertian budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Disampaikan dari mulut ke mulut berarti diwariskan dari genersi ke generasi kan? Hehe.

Ini pintu rumah saya. Hehe. Jangan duduk disana loh.


            Oke, lanjut. Berikut ini pembahasan mengenai arti mitos anak gadis dilarang duduk di depan pintu dan beberapa mitos lain yang terkait.

1. Gadis tidak boleh duduk di depan / di tengah pintu nanti susah dapat jodoh. Alasannya karena akan menghalangi orang yang masuk. Sedangkan kita tidak tau maksud orang itu datang. Bisa saja kan orang itu hendak melamar gadis tersebut? Kan sayang kalau orangnya tidak jadi masuk karena dihalangi jalannya:( Selain itu, kebiasaan duduk di tengah pintu dianggap merupakan perilaku yang kurang baik. Jadi, bisa jadi akan membuat sang pelamar tidak jadi melamar. Huhu:(

2. Tidak boleh duduk di depan pintu, nanti rezeki seret. Alasannya hampir sama dengan yang pertama tadi. Kita tidak mengetahui alasan orang yang hendak datang/masuk. Mungkin saja mau menawarkan pekerjaan? Iya kan?

3. Ibu hamil tidak boleh duduk di depan pintu, nanti persalinannya susah. Hmm. Jadi begini. Ibu hamil itu kan punya daya tahan tubuh yang rendah, jadi ia rentan terkena virus-virus dari luar yang biasa dinamakan airbone desease (Penyakit bawaan udara). Menurut wikipedia, pengertiannya adalah semua penyakit yang disebabkan oleh patogen yang dapat ditularkan melalui udara oleh partikel kecil dalam waktu dan jarak tertentu. Dengan duduk di depan pintu akan memperbesar peluang terjadinya. Jadi masuk materi peluang nih-,

4. Tambahan nih temen-temen. Mumpung promo. Hehe. Kan ada tuh hadits “Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allaah SWT akan mempermudah urusannya dunia dan akhirat”(H.R. Muslim). Siapa sih yang gamau dipermudah urusannya sama Tuhannya? Dengan tidak duduk di depan pintu kita akan mempermudah orang yang hendak masuk. Selain itu, duduk di depan pintu juga memperbesar kemungkinan kita terkena masuk angin lho. Jadi, sebaiknya jangan deh.

            Meskipun mitos, ternyata ada alasan logisnya juga. Karena menurut Roland Bahez bahwa mitos itu tidak peduli benar atau salah, yang terpenting adalah berpengaruh atau tidak. Jadi harus percaya atau engga nih? Kan semua itu sudah diatur sama Allaah SWT? Memang benar sekali. Tapi tidak ada salahnya kita berusaha mengurangi kemungkinan terjadinya hal2 yang tidak diinginkan:) 

            Wahh, ga akan ada habisnya kalau kita bicara tentang budaya Jawa. Ternyata orang-orang terdahulu membuat larangan untuk miminimalisir kemungkinan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Sayang deh sama mereka:’) Jadi, jangan berburuk sangka dulu yaa.

 

            Terimakasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat yakk. Silakan kalau mau request untuk blog selanjutnya. Bisa comment atau DM IG saya @shabrina_ni. Jaga kesehtan selaluu.


Comments