Halo
semuanyaa. Masih Hari Raya Idul Fitri kan? Mohon maaf lahir batin yaa. Hehe.
Dalam suasana kemenangan ini, “ketupat” pasti tidak asing bagi kita semua
bukan? Apalagi hari ini tanggal 8 Syawal 1441 H dimana pada tanggal ini
masyarakat Jawa Timur biasa merayakan tradisi “Kupatan” yang merupakan hari
raya kedua bagi mereka setelah melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari . Masih
asing atau sudah biasa di daerah kalian nih?
Oh iya, kenapa sih, ketupat itu
identik dengan Hari Raya Idul Fitri? Yang penasaran, yuk merapat. Sekalian kita
bahas filosofi uniknya. Kuy.
Sebelumnya, apasih arti ketupat itu
sendiri? Menurut wikipedia ketupat merupakan hidangan khas Asia Tenggara
maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda
(janur), atau terkadang menggunakan daun palma (palem) yang lain. Karena khas
Asia Tenggara, berarti ketupat tidak hanya di Indonesia. Melainkan juga di
Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Dan di Pulau Jawa ketupat digunakan
oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Agama Islam karena ketupat dianggap
sakral oleh masyarakat setempat saat itu.
Nah, dibawah ini akan dibahas makna
dan filosofi unik dari ketupat yang dirangkum dari beberapa sumber.
Foto ini diambil ketika saya dapet ketupat dari tetangga. Hehe |
A.
Makna mendalam “Ketupat”
“Ketupat” dalam Bahasa Jawa biasa disebut
“Kupat” yang artinya ngaku lepat (mengakui kesalahan). Nah, ini alasan
kenapa ketupat identik dengan Hari Raya Idul Fitri (lebaran), dimana di hari
ini semua orang saling bermaaf-maafan.
Selain ngaku lepat,
ada juga yang mengartikannya laku papat (4 tindakan). Apa saja 4
tindakan tersebut?
1. Lebaran. Maksudnya, telah usai puasa Ramadhan yang dilaksanakan selama
1 bulan. Lebaran juga bermakna “lebar”, maksudnya pintu ampunan terbuka lebar,
dimana hal ini menggambarkan hati setiap orang yang terbuka lebar untuk saling memaafkan.
2. Luberan. Yang artinya meluber atau melimpah. Maksudnya, sebagai simbol
sedekah/zakat dimana kita berbagi rezeki yang melimpah. Contoh nyatanya seperti
ketika kita melaksanakan wajib zakat.
3. Leburan. Bermakna melebur. Hah? Apanya yang melebur? Yaa dosa-dosa dan
kesalahannya yang melebur. Kan udah saling meminta maaf dan memaafkan. Hehe.
4. Laburan. Berasal dari kata “labor” / kapur. Emang apa hubungannya sama
kapur? Begini, kapur kan biasa digunakan sebagai zat penjernih air serta pemutih dinding. Nah,
kalau dihubungkan kesini artinya kesucian. Hati kita berperan seperti dinding dan air yang dijernihkan tadi. Sudah bersih dan suci. Jadi, kita sama-sama berusaha tidak mengulangi kesalahan
yang telah lalu yaa.
B. filosofi ketupat
Loh, emang yang tadi
belum cukup? Hemm, yang ini beda kawan. Disini kita bahas filosofi setiap
bagian dari ketupatnya. Penasaran ngga nih? Hehe. Berikut yaa.
1. Rumitnya bungkus ketupat menggambarkan beragam kesalahan manusia.
Serumit itu ya kesalahan kita:( Karena kita juga manusia tempatnya salah dan
lupa. Jadi kita harus selalu memohon ampun atas kesalahan kita. Tidak harus
menunggu lebaran yaa.
2. Nasi putih menggambarkan kesucian dan kebersihan. Hampir sama dengan
kesucian yang dibahas sebelumnya yaa. *(zat kapur)
3. Bentuk ketupat yang sempurna dan beraturan menggambarkan
kesempurnaan/kemenangan yang diraih setelah 1 bulan puasa Ramadhan. Kalau di
“Hari Raya Kupat” masyarakat Jatim, kesempurnaan juga diraih setelah 6 hari
puasa Syawal.
4. Dihidangkan dengan makanan bersantan. Kenapa ya? Biasanya opor ya kan?
Jadi laper-, Pengucapan santan mirip dengan pengucapan pangapunten dalam
bahasa jawa yang artinya minta maaf. Udah kepikiran dan tau sejak kapan nih?
Kalo aku langsung makan aja, ngga usah mikir filosofi. Hmm.
5. Ketupat biasa menggunakan janur sebagai pembungkusnya. Nah, janur
sendiri diambil dari Bahasa Arab Ja’a Nur yang artinya telah datang
cahaya. Maksudnya gimana sih? Untuk memaafkan atau meminta maaf, kita perlu
hidayah kan? Biar ikhlas. Jadi, janur ini menggambarkan datangnya
hidayah/cahaya sehingga kita bisa saling memaafkan:) Oh iya, ini juga bisa jadi
salah satu bukti kalau Islam disebarkan di Pulau Jawa dengan cara akulturasi dan asimilasi dengan budaya masyarakat setempat.
6. Bonus nih. Tau temennya ketupat yang namanya “Lepet”? Dia juga punya
filosofi loh. Lepet artinya silep kang rapet (ditutup rapet). Nahh, ini
penutupnyaa. Maksud ditutup rapet adalah jangan mengulangi kesalahan, tutup
rapat diri yang dulu. Mulai membuka lembaran baru untuk pribadi yang lebih
baik:) Selain itu, janur sebagai pembungkus ini menggambarkan hati manusia yang bersih (nasi putih di dalamnya) yang telah dibungkus cahaya (janur). waww.
Terimakasihhh semuanyaa.
Dukung saya dengan cara share kalau kalian suka yaa. Silakan request mau bahas
apa di blog selanjutnyaa.
Jangan lupa jaga kesehatan yakkk.
Waah :) terima kaasih Kaka . Sangat menambah wawasan umum saya . Semangat Berkarya nyaa yaaa !!
ReplyDeleteTerimakasih kembali kakkk..
Deletesemangat terus brinaaaa😚
ReplyDeleteMakasi kak sahrilaa:3
DeleteWahhh.. mendalam sekali filosofinya kak. Semangat buat blognya ya😀😀😀
ReplyDeleteTerimakasih kakk:)
Delete